Komunitas sasak dan keberpihakan di Pilgub NTB 2013

Website Instan

Setelah hampir tujuh tahun sejak segelintir pemuda sasak “nekad” mendirikan komunitas sasak (KS), KS hadir sebagai berugaq yang mewadahi sasak diaspora dan menghapus kerinduan mereka akan kampung halaman. Karena tersebar di seluruh penjuru dunia, anggota KS banyak yang tidak saling mengenal. Namun atas nama cinta, impian dan harapan untuk sama-sama membangun tanah kelahiran, ikatan persaudaraan terjalin menawan. Bisa jadi di bumi sasak pertikaian, perang antar-kampung dan berbagai peristiwa lain yang mengiris angan, namun diperantauan setiap sasak adalah saudara. Mereka semua adalah putra-putri rinjani, dipersaudarakan secara geografis karena lahir dan tumbuh di tempat yang sama.

Seiring dengan waktu, KS berkembang dengan berbagai kegiatan, baik yang berskala kecil maupun besar. Aktif mendokumentasikan informasi dan berita mengenai lombok dan NTB melalui portal berita online www.sasak.org. Dalam wujud yang lebih nyata, salah satu milestone-nya adalah program desa binaan KS yang didukung oleh Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) lalu Bank Indonesia (BI) dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka. Kegiatan ini menggebrak di berbagai tingkatan, baik lokal, nasional maupun internasional. Ironisnya, meskipun menjadi salah satu success story mengenai program pembangunan desa di tingkat nasional, pemerintah daerah seperti kurang apresiatif dan terkesan hanya mengambil keuntungan dari keberhasilan tersebut.

Belum pernah dalam sejarah sasak.org dan media sosial penunjang-nya memberikan pengaruh sebesar saat ini, terutama menjelang pemilihan gubernur NTB periode 2013-2018. Sasak.org yang secara reguler mendokumentasikan berita baik yang disadur melalui media sosial maupun berasal dari liputan anggota komunitas sasak. Pemuatan berita atau opini di sasak.org bersifat terbuka. KS membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siapa saja untuk berkontribusi. Yang terjadi malah justru sebaliknya, KS secara persuasif mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda/pemudi sasak untuk ikut berkontribusi. KS berkeyakinan bahwa bangsa yang besar harus mampu menciptakan sejarah yang membanggakan bagi generasi mendatang, dan sejarah itu harus kita ciptakan dan tuliskan dengan pencapaian dan tangan kita sendiri. Tim media KS akan mendokumentasikan apa saja yang dirasakan informatif dan memberikan manfaat bagi masyarakat sasak dan NTB. Tidak terkecuali berita dan opini mengenai para calon gubernur dan wakil gubernur yang sedang berkampanye.

Seiring menghangatnya kampanye pilgub, beberapa konten dari sasak.org dipelintir dan dijadikan sebagai bahan kampanye hitam oleh oknum yang tidak kami ketahui. Selain itu, komunitas sasak menerima beberapa protes baik secara langsung (melalui telepon) maupun media sosial (twitter dan email). Beberapa berita yang dimuat dianggap mewakili kepentingan pihak tertentu, dibuat untuk menggiring opini pembaca dan menunjukkan keberpihakan komunitas sasak kepada salah satu pasangan calon. Padahal pada kenyataannya komunitas sasak merupakan organisasi yang sifatnya struktural yang TIDAK BISA “dibeli” keberpihakannya.

Komunitas sasak merupakan organisasi non-formal namun ultra-modern. Struktur-nya tidak formal namun hubungan antar-anggotanya diikat oleh spirit, misi dan visi yang sama. KS tidak pernah memungut iuran anggota wajib untuk kepentingan organisasi. Semua dana kegiatan berasal dari sumbangan/amal jariah anggota yang diberikan dengan sukarela. Mayoritas personal yang terlibat di KS merupakan para profesional yang telah mapan dan bekerja di sehingga tidak menjadikan KS sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Secara organisasi, KS juga tidak mengikat anggotanya, komunitas sasak juga tidak memiliki daya untuk mengarahkan keberpihakan anggotanya.

Dalam hal politik, setiap anggota KS memiliki independensi penuh dan secara kelembagaan KS tidak mau mencampuri dan mempengaruhinya. Namun demikian, KS merasa berkepentingan untuk memberikan informasi yang berimbang. KS meyakini bahwa diperlukan media yang menyuarakan kebenaran, menguak fakta dan memberikan analisa yang benar, bukan semata-mata atas pertimbangan kecendrungan personal saja. Apalagi dengan berkembangnya politik pencitraan yang cenderung mengelabui. Mayoritas media sudah tidak netral lagi dan dapat dibeli oleh yang punya kuasa dan dana.  Akibatnya informasi yang disebarkan dan diterima oleh masyarakat sudah disaring dan didesain untuk menggiring mereka pada satu kesimpulan tertentu. Kebenaran menjadi saru, tergantikan oleh citra yang palsu.

Kini, masyarakat sudah mulai pupus harap karena dirundung kekecewaan yang bertubi-tubi. Mereka merasa bahwa, siapapun pemimpinnya tidak mampu memberikan perbaikan pada perikrhidupan mereka. Akibatnya, paradigma mereka berubah diametrikal dari perbaikan jangka panjang menjadi pemenuhan kebutuhan sekarang. Jual-beli suara kemudian jadi komoditas biasa. Di tengah fenomena yang memilukan ini, komunitas sasak ber-azzam untuk selalu menyuarakan kebenaran. Tidak berpihak pada kepentingan yang fana, namun pada kebenaran yang nyata.

Pada tanggal 13 Mei 2013, di dalam setiap bilik suara, di tangan setiap pemilih, masa depan NTB akan diputuskan. Ditangan kita tertambat kekuasaan kecil yang secara kolektif menentukan masa depan kita sendiri. Jadilah hakim yang adil yang mengambil keputusan dengan keluhuran budi dan ketajaman akal. Jadilah bangsa yang menciptakan dan menulis sejarah kita sendiri.

 

Selamat menjalankan pilgub 2013!!!

 

Wallahu A’lam

Tim redaksi komunitas sasak.

SimpleWordPress

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here