Lombok Tengah [Sasak.Org] Hari ini (19/12), Siswa SMA maupun MA sedang menunggu hari pembagian raport karena sabtu (17/12) adalah hari terakhir mereka melaksanakan UAS I. Biasanya diadakan berbagai lomba untuk meramaikan “jelo bekedek” tersebut.
Namun, khusus anak kelas XII, ini adalah masa mereka menyiapkan diri menghadapi UN sekaligus menimbang dan memilih kemana mereka akan melanjutkan kuliah. Sangat tidak masalah bagi siswa yang punya orang tua banyak harta, tinggal ikut jalur manapun, sangat besar kemungkinannya untuk kuliah ditempat yang dia inginkan. Tapi bagi si siswa yang orang tuanya kurang berharta? Tentu gejolak batin akan menjadi rutinitas setiap harinya.
Seperti Dewi Par (17th), Santri di sebuah Pesantren di Praya ini bersikeras kuliah, walaupun kondisi ekonomi keluarganya sangat memperihatinkan “saya harus kuliah, saya akan berusaha dapat beasiswa”. Ujarnya ketika bercerita ke WKS.
Menurut Abu Sina(29), salah seorang yang ketika kuliahnya bekerja untuk membiayai kuliah dan keluarganya memberi kiat-kiat bagi yang kurang mampu tapi ingin tetap kuliah. “Kunci utamanya ‘songel’, jangan sampai gengsi, kalau sudah gengsi jangan harap kita bisa teruskan kuliah” kata bapak dari 1 (satu) orang anak ini.
Beberapa kiat yang beliau berikan diantaranya adalah :
- Mantapkan niat untuk menghilangkan gengsi dalam menjalani hidup
- Cari senior atau teman yang kuliah sambil bekerja sebagai studi banding.
- Cari pekerjaan yang part time, sesuaikan dengan jadwal kuliah.
- Cari kampus yang punya kelas dengan jam kuliah reguler malam. Biasanya kelas karyawan, walaupun belum jadi karyawan, ikuti aja kelas seperti ini karena akan memperbanyak relasi pekerjaan.
- Jika diterima di PTN, biasanya sulit untuk membagi waktu ditahun-tahun awal, jadi kalo memang tidak ada modal awal kuliah dari awal, cari kampus PTS yang sedikit longgar aturannya.
- Kalo sudah ngelamar sana sini tidak diterima jadi karyawan, belajarlah untuk jualan. Lobi ke suplier agar bisa dibawa dulu barangnya.
- Khusus yang laki, untuk ngurangin biaya. Cari masjid untuk sekalian jadi marbot, atau ikutlah organisasi extra kampus yang punya sekretariat, tinggal disana.
- Dekat-dekat sama pejabat kampus, biar mudah lobi kalo saat deadline pembayaran belum saja ada uang.
- Bergerilya cari beasiswa.
- Terakhir, dan ini menjadi kunci semuanya. Rutin shalat dhuha, shalat malam, puasa senin kamis,baca al quran. Dijamin, kuliah akan lulus dan tidak ada masalah serius yang tidak bisa diselesaikan.
Abu Sina melanjutkan “masing-masing orang sebetulnya punya kreatifitas sendiri untuk melewati masa-masa kuliah dengan biaya sendiri, ada yang setiap hari nyari acara agar bisa makan siang gratis dan lain-lain, hilangkan gengsi, bekerja apa saja yang tidak mengganggu kuliah dan tawakkal kepada Allah”. [WKS/Zkp]