Cengkareng [Sasak.Org] Para penumpang pesawat lion air memadati lorong ruang tunggu A-4 Bandara Internasional Lombok. Di antara mereka ada yang tidur terlentang, duduk-duduk, merokok (walaupun sudah jelas peringatan dilarang merokok di lokasi tersebut), ada yang mengobrol seperti di tengah kebon sawit dengan suara keras, ada juga yang asing mendengar lagu sasak melalui handphone mereka.
Itulah gambaran dari para TKI asal lombok yang menunggu kedatangan pesawat lion, ahad malam (18/12). Salah seorang TKI asal Mamben Lombok Timur bernama Irwan menceritakan kalo dia dan beberapa temannya langsung terbang dari Kuala Lumpur, sebagian yang lain dari Batam. Terkait sikap mereka yang terkesan semaunya, beberapa dari mereka mengatakan “slo bae” (santai saja).
TKI asal Lombok seperti yang diungkapkan oleh Kepala KBI Mataram H.M. Junaifin merupakan penyelamat keuangan masyarakat Lombok, terbukti dengan kiriman uang dari mereka yang membuat perekonomian menjadi hidup, bahkan merekalah yang mengamankan perekonomian petani di lombok dikarenakan Harga Tukar Petani NTB yang berada di posisi 2 dari bawah.
“Kalau tidak salah, saya sudah 6 kali pulang ke Lombok di jam keberangkatan 19.50, faktanya wajib delay dan selalu melihat para TKI seperti ini” ujar Abu Ibnu kepada WKS. Pokok slo semethon [WKS/Zkp]
